TABEL
SURPEY YANG DI LAKUKAN OLEH LEMBAGA PENELITIAN STIE STEMBI
NAMA PERUSAHAAN |
FREKWENSI KECELAKAAN KERJA |
RATA –RATA PENDIDIKAN KARYAWAN |
A |
5 KALI |
SLTA |
B |
5 KALI |
SLTA |
C |
2 KALI |
S1 |
D |
3 KALI |
S1 |
E |
5 KALI |
SLTA |
F |
12 KALI |
SLTP |
G |
10 KALI |
SLTP |
H |
5 KALI |
SLTA |
I |
5 KALI |
SLTA |
J |
12 KALI |
SLTP |
Hubungan Frekwensi kecelakaan kerja dengan rata-rata pendidikan karyawan di setiap perusahaan itu tidak sama. Frekwensi kecelakaan kerja dapat dilihat di table bahwa setiap perusahaan itu memiliki frekwensi kecelakaan kerja dan rata-rata pendidikan karyawan yang berbeda-beda. Dari perusahaan A,B,E,H dan I dapat di lihat terdapat 5 kali frekwensi kecelakaan kerja, dengan pendidikan karyawan yang rata-rata pendidikanya itu adalah SLTA. Pada perusahaan C memiliki frekwensi kecelakaan kerja yang paling sedikit yaitu sebanyak 2 kali dengan rata-rata pendidikan karyawannya S1, sedangkan perusahaan D dengan frekwensi kecelakaan kerja sebanyak 3 kali dengan rata-rata pendidikan karyawanya S1, pada perusahaan F DAN J memiliki frekwensi keselamatan kerja yang paling tinggi yaitu sebanyak 12 kali, dengan rata-rata pendidikan karyawanya SLTP. Dan yang terakhir yaitu perusahaan G dengan frekwensi kecelakaan kerjanya itu sebanyak 10 kali yang rata-rata pendidikan karyawanya itu adalah SLTP.
Upaya
pencegahan kecelakaan kerja diperlukan untuk menghindarikerugian-kerugian yang
timbul serta untuk meningkatkan keselamatan kerja di tempat kerja. Keselamatan
kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan
kerusakan dimana kita yang bekerja mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi
mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja (Simanjuntak 2005 : 39).
Banyak caranya untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja, salah satunya dengan
cara peningkatan pendidikan karyawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar