Kamis, 28 Januari 2021

RESUME SEMINAR TEKNOLOGI KOMUNIKASI

OPTIMAlMALISASI BLOG

Optimalisasi blog yaitu jurnal online yang beisi informasi berupa opini, pengalaman atau aktivitas pemilik blog. Website berisi sebuah laman online yang dapat dikelola oleh individu, perusahaan atau intansi.

·         Media sosial

Media sosial adalah sebuah media daring atau online yang bisa menghubungkan para penggunanya dari seluruh dunia untuk saling berkomunikasi dan bertukar file dalam satu forum atau dnia virtual. Di era modern, peran dan fungsi media sosial sangat penting untuk bentuk ekspresi diri, media komunikasi, dan bertukar pikiran satu sama lain.

Media sosial mampu memperluas interaksi sosial dengan memanfaatkan teknologi internet dan website. Selain itu, adanya sosial media juga berperan meciptakan komunikasi antar banyak orang dalam sebuah forum. Sosial media memang memiliki banyak manfaat, tapi harus disikapi dengan kritis karena ada juga dampak negatif yang ditimbulkan. Contohnya yaitu;

Blog dan web

Blog dan web merupakan salah satu media sosial, yangdi mana pengertian dari blog yaitu Blog adalah website yang mengandung konten personal dalam bentuk artikel, video, foto, dan link ke website lain yang disediakan oleh penulis blog.

Tips mudah menghasilkan konten berkualitas dan unik

1.      Buat bank ide

2.      Pilih suatu ide yang paling dikuasai

3.      Baca sedikitnya 5 konten sejenis

4.      Buat kerangka konten

5.      Tulis konten tanpa jeda dengan batasan waktu yang telah di tentukan

6.      Baca ulang

7.      upload

Blogger

https://www.blogger.com/blog/posts/6639953145234146160 

profil mahasiswa

https://youtu.be/KcWtTea7CWc 

profil Stembi Bandung

https://youtu.be/mR2D5po2mWA 

jurnal T

 


ringkasan materi


 

akuntansi




 

desain produk

 


wawancara

 https://youtu.be/Ibw4YOQtk4g

sukses di usia muda

https://youtu.be/ajzptdmBk6c.

analisis kecerdasan emosional


 

peningkatan ciri ciri emosi


 

contoh cara mengatasi gangguan yang menimpa

 

( KECERDASAN EMOSIONAL)

*      Ceritakan bagaimana kondisi anda ketika mengalami gangguan pikiran !

Saya merasa serba salah terhadap apa yang akan saya lakukan, tak tahu harus berbuat apa, akibat hal tersebut saya tidak bisa menjalankan sesuatu yang telah saya rencanakan dari awal. Bawaan hati ingin slalu sendiri untuk sementara waktu, merenung tehadap sesuatu yang mengganggu pikiran saya dan memecoba mencari jalan keluar.

*      Jelaskan menurut pengalaman sendiri bagai mana cara mengatasi gangguan  yang menimpa anda sendiri !

        Cara saya mengatasi hal tersebut yaitu dengan cara menyendiri sementara waktu, menghindari kerumunan orang, merenung dan mencari jalan keluar atau mencari solusi/cara untuk mengatasi gangguan yang ada di fikiran saya.

*      Carilah ayat yang berkaitan dengan obat gangguan pikiran pada kitab suci agama masing-masing, misalkan bagi yang muslim dengan menyebutkan ayat Al-Qur’an atau hadis.

        Membaca Alquran tak hanya bernilai ibadah, tetapi juga dapat menjadi obat penawar jiwa yang gelisah, pikiran yang tak menentu, dan jasmani yang kurang sehat. Sebagaimana Allah SWT mengungkapkan:

 

وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ

Dan kami turunkan Alquran sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS al-Isra [17]: 82).

Alquran mengarahkan jalan terbaik untuk memaksimalkan eksistensinya, mengembangkan karakter baiknya, dan menjadikannya memperoleh kebahagian dunia dan akhirat. Terlebih lagi, seseorang yang mengakrabkan diri dengan Alquran, ia akan memperoleh pertolongan Alquran di hari kiamat.Sebagaimana dalam penjelasan hadis Nabi Muhammad SAW:

اقْرَؤوا القُرْآنَ، فإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القيامةِ شَفِيعًا لأَصْحابِهِ

Bacalah Alquran karena sesungguhnya pada hari kiamat ia akan hadir memberikan pertolongan kepada orang-orang yang membacanya.” (HR Baihaqi).

 

nafsul insani (jiwa manusia)

https://youtu.be/Zd6mgIGpFO8.

Hakikat Al-ibadah

 https://youtu.be/s0kj_QFgyT4

MA'RIFATUL INSAN

https://youtu.be/khV0r4eqh9Q 

kutipan

 

TABEL SURPEY YANG DI LAKUKAN OLEH LEMBAGA PENELITIAN STIE STEMBI

 

NAMA

PERUSAHAAN

FREKWENSI KECELAKAAN KERJA

RATA –RATA PENDIDIKAN KARYAWAN

A

5 KALI

SLTA

B

5 KALI

SLTA

C

2 KALI

S1

D

3 KALI

S1

E

5 KALI

SLTA

F

12 KALI

SLTP

G

10 KALI

SLTP

H

5 KALI

SLTA

I

5 KALI

SLTA

J

12 KALI

SLTP

 


Hubungan Frekwensi kecelakaan kerja dengan rata-rata pendidikan karyawan di setiap perusahaan itu tidak sama.  Frekwensi kecelakaan kerja dapat dilihat di table bahwa setiap perusahaan itu memiliki frekwensi kecelakaan kerja dan rata-rata pendidikan karyawan yang berbeda-beda. Dari perusahaan A,B,E,H dan I dapat di lihat terdapat 5 kali frekwensi kecelakaan kerja, dengan pendidikan  karyawan yang rata-rata pendidikanya itu adalah SLTA. Pada perusahaan C memiliki frekwensi kecelakaan kerja yang paling sedikit yaitu sebanyak 2 kali dengan rata-rata pendidikan karyawannya S1, sedangkan perusahaan D dengan frekwensi kecelakaan kerja sebanyak 3 kali dengan rata-rata pendidikan karyawanya S1, pada perusahaan F DAN J  memiliki frekwensi keselamatan kerja yang paling tinggi yaitu sebanyak 12 kali, dengan  rata-rata pendidikan karyawanya SLTP. Dan yang terakhir yaitu perusahaan G dengan frekwensi kecelakaan kerjanya itu sebanyak 10 kali yang rata-rata pendidikan karyawanya itu adalah SLTP.

Upaya pencegahan kecelakaan kerja diperlukan untuk menghindarikerugian-kerugian yang timbul serta untuk meningkatkan keselamatan kerja di tempat kerja. Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita yang bekerja mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja (Simanjuntak 2005 : 39). Banyak caranya untuk mengurangi potensi kecelakaan kerja, salah satunya dengan cara peningkatan pendidikan karyawan.

menelaah artikel

 


karangan non fiksi

 

PAPAHKU SEMANGATKU

 

Bicara tentang AYAH saya sedikit merasa bingung harus berkata apa….”Papah Papah” itulah nama yang saya panggil sejak kecil

Nama Ayah saya Budi Mahmud, tanggal 11 November 1978 adalah tanggal kelahiranya beliau anak ke-3 dari 4 bersaudara. Sejak kecil beliau merupakan sosok yang sangat ramah kepada siapapun itu kepada orang yang sudah dikenalnya maupun kepada orang yang baru di kenalnya. Pendidikan akhir beliau sd, meskipun demikian beliau memiliki cita-cita melihat putra-putranya menempuh pendidikan lebih tinggi darinya. Beliau memiliki 2 putra kedua-duanya adalah anak laki-laki.

Olahraga dan music adalah hobi beliau, yang mungkin hobinya tersebut nurun ke putranya, saat saya berumur 7 tahun Beliau sudah tidak bisa meneruskan hubungannya dengan istrinya. Meskipun demikian beliau merupakan panutan bagi anak-anaknya dan sebagai kepala rumah tangga di keluarga, beliau slalu bekerja keras untuk menafkahi istri dan kedua anaknya. Meskipun saya tidak memiliki kasih sayang seorang AYAH dengan full tapi bukan suatu hal yang membuat saya putus asa untuk bergerak maju dan mengejar cita-cita saya.

Meskipun selama 7 tahun beliau telah meninggalkan istri dan kedua anaknya namun sampai saat ini beliau masih menjaga komunikasi dengan baik dengan anak dan istrinya. Beliau slalu berpesan kepada dua anaknya agar mereka kelak nanti menjadi anak anak yang sukses bisa banggain orang tua dan maraih cita-cita setinggi-tingginya.

Meskipun jarang ketemu kata-kata beliaulah yang tetap menjadi semangat saya untuk mewujudkan cita–cita saya. Keadaan ini tidak akan membuat saya putus asa untuk maju , berkat motivasi dan kasih sayangnyalah saya kini mampu menempuh pendidikan hingga kini saya bisa kuliah di STEMBI. Bagiku PAPAH adalah semangatku.

Minggu, 24 Januari 2021

conversation

 


my favorit stuff

 https://www.instagram.com/p/CI2sti9lM4H/?utm_source=ig_web_button_share_sheet

MATRIKS DAN DETERMINAN


 

MATRIKS DAN DETERMINAN   

 

Matriks

Matriks adalah suatu susunan bilangan yang diatur dalam baris dan kolom berbentuk persegi panjang. Susunan itu diletakkan antara kurung biasa (atau kurung siku). Bilangan-bilangan itu disebut unsur atau elemen. Perhatikan bahwa matriks bukan suatu bilangan melainkan suatu susunan bilangan yang dapat mempunyai arti dalam hubungan tertentu.


TEORI PELUANG

 

Matematika Bisnis

Pertemuan 13

 

TEORI PELUANG

Teori peluang adalah cabang matematika yang berkaitan dengan peluang, analisis fenomena acak. Objek utama teori peluang adalah variabel acak, proses stokastik

Peluang merupakan sebuah nilai antara 0 hingga 1 yang menggambarkan kemungkinan pada sebuah peristiwa yang akan terjadi.

Kejadian majemuk adalah jika terdapat suatu kejadian atau percobaan yang berlangsung lebih dari satu kali sehingga menghasilkan kejadian baru, di mana kejadian baru tersebutlah yang disebut sebagai kejadian majemuk.

Beberapa kejadian yang dikatakan sebagai kejadian majemuk, diantaranya yaitu:

1. Dua Kejadian Sembarang

Dalam dua kejadian sembarang A serta B dalam ruang sampel S, maka akan berlaku rumus:

P (A B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B)

Contoh soal 1:

Diketahui dari 45 siswa dalam suatu kelas, terdapat 28 siswa yang suka pada mapel Matematika, 22 siswa suka pada mapel bahasa Inggris, serta sisa 10 siswa suka kedua-duanya.

Apabila seorang siswa dipilih secara acak, maka tentukan peluang siswa yang terpilih merupakan siswa yang menyukai Matematika ataupun bahasa Inggris!

Diketahui:

  • n(S) = 45 (banyaknya anggota himpunan semesta)
  • Suka Matematika, n(M) = 28
  • Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22
  • Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10

Jawab:

  • n(S) = 45
  • Suka Matematika, n(M) = 28
  • Suka Bahasa Inggris, n(B) = 22
  • Suka keduanya, n(M ∩ B ) = 10

Peluang di mana akan terpilih yang suka Matematika atau Bahasa Inggris adalah:

P (M B) = P (M) + P (B) – P (M ∩ B)

= 28/45 + 22/45 – 10/45

= 40/ 45

= 8/ 9

2. Komplemen Suatu Kejadian

Adapun rumus untuk mencari komplemen pada suatu kejadian, yaitu:

P (Ac) = 1 – P (A)

Contoh soal 2:

Suatu dadu dilempar sekali ke atas, maka hitunglah peluang munculnya mata dadu lebih dari dua.

Jawab:

Suatu dadu dilempar sekali, sehingga n (S) = 6

Apabila A = {mata dadu lebih dari sama dengan 2}

Maka dari itu, Ac = { mata dadu kurang dari atau sama dengan 2 } = {1, 2}, n(Ac) = 2

P (Ac) = n(Ac)/ n(S) = 2/ 6 = 1/ 3

Sehingga,

P (A) = 1 – P (Ac)

= 1 – 1/3

= 2/ 3

Sehingga, peluang munculnya mata dadu lebih dari 2 yaitu 2/3.

3. Dua Kejadian Saling Lepas

Adapun rumus untuk menentukan dua kejadian saling lepas, yaitu:

P (A  B) = P(A) + P (B)

Contoh soal 3:

Pada pelemparan satu dadu bermata 6, berapakah peluang untuk memperoleh dadu dengan mata 1 atau 3 ?

Jawab:

A = {1}, B = {3}

n(A) = 1, n(B) = 1

Peluang untuk memperoleh dadu mata 1 atau 3, yaitu:

P (A  B) = P(A) + P (B)

P (A B)  = 1/ 6 + 1/ 6 = 2/ 6 = 1/ 3

4. Dua Kejadian Saling Bebas

Kejadian A dan B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi kejadian B dan kejadian B tidak mempengaruhi kejadian A. Dirumuskan:

P (A ∩ B) = P (A) X P (B)

Contoh soal 4:

Apabila peluang Ahmad bisa menyelesaikan sebuah soal yaitu 0,4 serta peluang Badruz bisa menyelesaikan soal yang sama yaitu 0,3 maka peluang mereka berdua bisa menyelesaikan soal tersebut yaitu …

Jawab:

P(A) = 0,4

P(B) = 0,3

Peluang Ahmad dan Badruz bisa menyelesaikan soal adalah:

P (A ∩ B) = P (A) X P (B) = 0,4 x 0,3 = 0,12

5. Dua Kejadian Bersyarat

Apabila kejadian A serta B tidak saling bebas, kejadian B dipengaruhi oleh kejadian A ataupun kejadian B dengan syarat A, maka dapat kita rumuskan menjadi:

P(B | A) = P (A ∩ B)/ P(A) atau P (A ∩ B) = P(A) x P(B | A)

Contoh soal 5:

Suatu dadu dilempar sekali. Hitunglah peluang munculnya mata dadu ganjil (1, 3, 5) dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima (2, 3, 5) terlebih dahulu.

Jawab:

Diketahui;

S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}, n(S) = 6

A = Kejadian munculnya angka prima

A = {2, 3, 5}, n(A) = 3

P(A) = n(A)/ n(S) = 3/ 6 = 1/ 2

B = Kejadian muncul mata dadu ganjil

B = {1, 3, 5}

P(A) = n(A)/ n(S) = 3/ 6 = 1/ 2

Peluang munculnya mata dadu ganjil dengan syarat munculnya kejadian mata dadu prima terlebih dahulu adalah:

P(B | A) = P (A ∩ B)/ P(A) = (1/4) / (1/2) = 1/2

Rumus Formula Kejadian Majemuk

No.

Jenis Kejadian Majemuk

Rumus

1

Dua Kejadian Sembarang

P (A B) = P (A) + P (B) – P (A ∩ B)

2

Komplemen Suatu Kejadian

P (Ac) = 1 – P (A)

3

Dua Kejadian Saling Lepas

P (A  B) = P(A) + P (B)

4

Dua Kejadian Saling Bebas

P (A ∩ B) = P (A) X P (B)

5

Dua Kejadian Bersyarat

P(B | A) = P (A ∩ B)/ P(A) atau P (A ∩ B) = P(A) x P(B | A)

Di bawah ini dijelaskan aturan perkalian, faktorial, kombinasi, ruang sampel, peluang kejadian, dan frekuensi harapan.permutasi.

A. Aturan Perkalian

Apabila sebuah kejadian bisa terjadi dalam m cara serta kejadian kedua bisa terjadi dalam n cara, maka pasangan kejadian bisa terjadi:

Rumus Formula Aturan Perkalian

m x n cara

Keterangan:

m: merupakan kejadian pertaman.

n: merupakan kejadian kedua.

Prinsip ini bisa digenerelasasikan dalam memasukan banyak kejadian yang bisa berlangsung di dalam n1,n2,n3,…nk cara.

Banyaknya k kejadian bisa berlangsung atau terjadi dalam n1.n2.n3.…ncara.

Contoh soal 6:

Ahmad memiliki 3 celana berwarna hitam, biru dan juga merah serta memiliki 4 kaos berwarna biru, merah, kuning, dan juga merah muda. Berapa banyak pasang cara Ahmad untuk memilih celana serta baju?

Jawab:

n1 = Kejadian 1 (celana) = 3

n2 = Kejadian 2 (kaos) = 4

Banyak pasang cara Gilang dalam memilih celana dan baju adalah:

n1 × n2 = 3 × 4 = 12 cara.

B. Faktorial 

Dalam pelajaran matematika, faktorial dari bilangan asli n merupakan suatu hasil perkalian antara bilangan bulat positif yang kurang dari atau sama dengan n.

Faktorial juga biasa dinotasikan dengan penggunaan huruf: n! dan dibaca n faktorial.

Rumus Formula Faktorial

n! = n . (n -1) . (n – 2) . ….. 1

0! = 1

1! = 1

2! = 2.1 = 2

3! = 3.2.1 = 6

4! = 4.3.2.1 = 24

5! = 5.4.3.2.1 = 120

dan begitu juga seterusnya.

C. Permutasi

Permutasi merupakan suatu susunan unsur berbeda yang terbentuk dari n unsur, diambil dari n unsur ataupun sebagian unsur.

Permutasi bisa dikelompokkan menjadi beberapa macam.

Rumus Formula Permutasi

No.

Jenis Permutasi

Rumus

1

Permutasi dari n elemen, tiap permutasi terdiri dari n elemen

P(n,n) = n! atau nPn = n!

2

Permutasi n elemen, tiap permutasi terdiri dari r unsur darin elemen r < n.

P(n-r) = nPr = Pnr = n!/ (n – r)!

3

Permutasi dari n unsur yang mengandung p.q serta r unsur yang sama.

P(n,k1,k2, kt) = n!/ k1!k2! … kt!

4

Permutasi siklis.

nPsiklis = (n – 1)!

5

Permutasi berulang dari n unsur, tipe permutasi terdiri dari k unsur.

Pn = nk

 

1.      Permutasi dari n elemen, tiap permutasi terdiri dari n elemen

Jika ada unsur yang berbeda diambil n unsur, maka banyaknya susunan (permutasi) yang berbeda dari n unsur tersebut adalah  P(n,n) = n! atau nPn = n!

Contoh soal 7:

Dalam menyambut suatu pertemuan delegasi negara yang dihadiri sebanyak lima negara, panitia akan kemudian memasang kelima bendera dari lima negara yang nantinya akan hadir.

Banyaknya cara panitia dakam menyusun kelima bendera tersebut terdapat berapa cara?

Jawab:

Dari lima bendera yang tersedia, itu artinya n = 5, maka banyak susunan bendera yang mungkin adalah:

5! = 5.4.3.2.1 = 120 cara.

2.      Permutasi n elemen, masing-masing permutasi terdiri dari r unsur dari n elemen dengan r ≤ n

Untuk seluruh bilangan positif n serta r, dengan r ≤ n, banyaknya permutasi dari n objek yang diambil r objek dalam satu waktu yaitu:

P(n-r) = nPr = Pnr = n!/ (n – r)!

*syarat urutan perlu diperhatikan

Contoh soal 8:

Banyak cara dalam memilih seorang ketua, sekertaris dan juga bendahara dari 8 siswa yang tersedia ialah…

Jawab:

Diketahui:

·      Banyak siswa, n = 8

·      Ketua, sekretaris, serta bendahara (banyak pilihan objek), r = 3

Sehingga:

 cara

 

D.    Kombinasi

Kombinasi merupakan suatu pemilihan objek tanpa memperhatikan urutannya.

Kombinasi pada umumnya dinotasikan seperti:

Cnr = nCr

Rumus atau Formula Kombinasi

nC= n!/ (n-r)!r!

Contoh soal 9:

Banyak cara untuk memilih pemain inti dari suatu tim basket dari 9 orang yaitu…

Jawab:

Diketahui:

Suatu tim basket terdiri atas 5 orang, r = 5

Banyak orang yang bisa dipilih adalah n = 9

Banyak cara untuk memilih pemain inti dari suatu tim basket adalah:

nCr= 9!/ (9-5)!5! = 9.8.7.6.5!/ 4!.5! = 9.8.7.6/4.3.2.1 = 126 cara

Contoh soal 10:

Dalam suatu wadah terdapat 2 kelereng merah (M) dan 2 kelereng putih (P). Diambil 3 kelereng secara random (sekali pengambilan). Berapa peluang terambil 2 kelereng merah dan 1 kelereng putih?

Jawab:

Diketahui:

Ada 2 keleng merah, terambil 2 ®  = 1

Ada 2 keleng putih, terambil 1  ®  = 2

Ada 4 keleng, terambil 3            ®  = 4

Jadi peluang 2M dan 1P adalah:

E.     Ruang Sampel

Ruang sampel (S) adalah kumpulan dari hasil yang mungkin terjadi dari suatu percobaan.  Titik sampel adalah anggota-anggota dari ruang sampel, sedangkan kumpulan dari beberapa titik sampel disebut kejadian.

Banyak ruang sampel disimbolkan dengan n(S).

F.     Peluang Kejadian

Sebagai contoh S merupakan ruang sampel dari sebuah percobaan dengan masing-masing anggota S mempunyai kesempatan muncul yang sama dan K merupakan sebuah kejadian dengan KS, sehingga peluang kejadian K adalah:

Rumus atau Formula Peluang Kejadian

P(K) = n(K) / n(S)

dengan 0 ≤ P(K) ≤ 1,

Keterangan:

n(K): merupakan banyak anggota dalam kejadian K.

n(S): merupakan banyak anggota dalam himpunan ruang sampel.

Contoh soal 11:

Satu buah dadu dilempar undi satu kali, peluang munculnya angka bilangan prima yaitu 2, 3, 5, 7, 11, dst.

 

Jawab:

Diketahui:

·         Ruang sampel dadu adalah (S) = {1, 2, 3, 4, 5, 6}  maka n(S) = 6

·         Muncul angka prima adalah (K) = {2, 3, 5} maka n(K) = 3

Sehingga peluang munculnya angka bilangan prima adalah:

P(K) = n(K) / n(S) = 3/ 6 = 1/ 2

G.    Frekuensi Harapan

Frekuensi harapan merupakan banyaknya kejadian yang diharapkan bisa berlangsung atau terjadi pada sebuah percobaan.

Apabila sebuah percobaan dilakukan sebanyak n kali serta  nilai kemungkinan berlangsung kejadian K pada masing-masing percobaan ialah P(K), maka frekuensi harapan kejadian K yaitu:

Rumus atau Formula Frekuensi Harapan

Fh(K) =  n x P(K)

Sebagai contoh 12:

Satu buah dadu dilempar sebanyak 120 kali, maka frekuensi harapan munculnya mata dadu faktor dari 6 yaitu 1, 2, 3, 6 adalah ….

Jawab:

Diketahui:

·         S = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ↔ n(S) = 6

·         K : Faktor dari 6 = {1, 2, 3, 6} ↔ n(A) = 4

·         n = Banyak lemparan = 120

Sehingga;

P(K) = n(K) / n(S) = 4/ 6 = 2/ 3

Sehingga frekuensi harapan muncul faktor dari 6 yaitu:

Fh(K) =  n x P(K) = 120 x 2/ 3 = 80 kali